Mimpi, bagi banyak orang, sering kali dianggap sekadar bunga tidur. Namun, tak jarang mimpi juga dipandang memiliki makna atau pesan tertentu. Dalam hal ini, Buya Yahya seorang ulama yang dikenal dengan kajian keagamaannya menyampaikan pandangannya terkait mimpi, khususnya ketika ditanya oleh seorang jemaah tentang mimpi bertemu almarhumah ibu.
Dalam jawabannya, Buya Yahya menekankan pentingnya tidak terlalu membawa mimpi ke dalam kehidupan nyata. "Mimpi hanyalah mimpi. Jangan terlalu dibawa ke alam dzahir, ke alam nyata," ujarnya. Menurut beliau, mimpi, baik itu baik atau buruk, sebaiknya tidak terlalu dianggap serius. Ia juga mengingatkan bahwa dalam Islam, mimpi bisa menjadi kabar gembira, terutama jika membawa pesan baik. Jika kita bermimpi buruk, Buya Yahya menyarankan agar tidak terlalu dipikirkan, karena mimpi buruk bukanlah cerminan realitas. Rasulullah SAW juga pernah menyampaikan bahwa mimpi buruk tidak seharusnya mengganggu atau membuat gelisah.
Ketika seseorang bermimpi bertemu dengan almarhumah ibu, Buya Yahya menyarankan untuk segera melakukan sedekah. "Berarti kamu harus banyak doa, cepat sedekah; ibumu itu sangat menanti sedekahmu," kata Buya Yahya. Menurutnya, mimpi semacam ini bisa jadi merupakan isyarat untuk lebih memperbanyak amal, seperti doa dan sedekah, yang diniatkan untuk almarhumah.
Di samping itu, ada hal penting lain yang diingatkan oleh Buya Yahya terkait etika membicarakan mimpi. Ia menasihati agar mimpi tidak disebarkan sembarangan kepada orang lain. Hal ini, katanya, untuk menghindari kemungkinan mimpi tersebut dipergunakan oleh orang yang berniat buruk. "Makanya jangan ngobral mimpi," tegasnya. Buya Yahya menyarankan untuk hanya menceritakan mimpi kepada orang yang saleh dan memahami kaidah-kaidah mimpi dalam Islam, agar interpretasinya lebih bermanfaat dan tidak menimbulkan fitnah.
Di akhir penjelasannya, Buya Yahya kembali mengingatkan bahwa mimpi, baik itu menyenangkan atau tidak, hanyalah mimpi belaka. Jika kita bermimpi buruk, cukup ucapkan alhamdulillah, dan lanjutkan hidup tanpa terganggu oleh mimpi tersebut. Jika mendapatkan mimpi baik, sambut dengan prasangka baik kepada Allah, tetapi tetaplah realistis bahwa mimpi tidak mempengaruhi kehidupan nyata. Pesan ini sejalan dengan ajaran Islam untuk tidak berlebihan dalam menafsirkan mimpi serta fokus pada amal dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a'lam.